hutbah jum'at singkat tentang puasa

Hadirin rahimakumullah.
Allah berfirman dalam surat al-baqarah ayat 183 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Hai orang-orang yang beriman,diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
(QS. al-Baqarah [2]:183)
Ayat di atas mengandung makna metafisis, yaitu perintah Allah kepada manusia yang beriman. Iman adalah wilayah dalam atau dimensi batin manusia. Dengan demikian, perintah tersebut merupakan seruan untuk menjalin relasi batin. Karena itu, puasa adalah bentuk relasi batin antara Allah sendiri dengan hambaNYA. Oleh sebab itu, puasa bersifat batiniah dan sangat pribadi.
Hadirin rahimakumullah.
“Puasa adalah untukKu. Aku sendiri yang akan membalas-Nya,” demikian firman Allah dalam hadis qudsi.
Konsekuensinya adalah hakikat puasa bukan sekedar menjaga fisik dari (makan, minum, dan hubungan suami istri), tetapi mengontrol batin. Dan Upaya mengontrol batin ini oleh Nabi Muhammad SAW disebut sebagai jihad terbesar, yaitu jihad al-nafs.
Hadirin ...
Karena puasa bersifat sangat pribadi dan rahasia, maka yang dibutuhkan seseorang dalam menjalankan ibadah batin ini adalah kesadaran akan kehadiran Allah. Sebab, tak ada selain Allah yang mengetahui, menyupervisi, dan mengevaluasi puasa kita.
Dan disamping itu Puasa adalah madrasah rohaniah , sekolah spiritual, yang berisi riyadhah atau olah batin untuk menghadirkan diri di hadapan Allah dengan mengevaluasi sampai titik nol sifat-sifat nasut atau manusiawi dan memantulkan sifat-sifat lahut atau ilahi dalam diri kita.
Hadirin….
Orang bertakwa laksana planet-planet yang mengitari mentari. Dalam tata surya rohani, sepanjang seseorang mengikuti orbit mengelilingi orientasi hidupnya, ia pasti mendapat terpaan cahaya-Nya sehingga ia selalu hangat dalam kasih dan sayang-Nya, terjaga, mampu melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Itulah orang yang bertakwa dan tujuan dari puasa.
Demikian hutbah yang singkat ini semoga kita selalu menjaga puasa kita dengan baik.sehingga tercerminlah jiwa taqwa dalam kehidupan kita sehari hari.