TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge)

TPACK merupakan pembelajaran yang menggunakan penerapan gabungan system pendidikan yang mengedepankan teknologi dan aplikasi (konten) tertentu dalam P


 TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge)

TPACK merupakan pembelajaran yang menggunakan penerapan gabungan system pendidikan yang mengedepankan teknologi dan aplikasi (konten) tertentu dalam Pembelajaran. Pembelajaran  ini melibatkan 7 domain pengetahuan yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. TPACK terdiri dari : 1) Pengetahuan materi (content knowledge/CK) yaitu penguasaan bidang studi atau materi pembelajaran dalam hal ini kompetensi keahlian terutama pada diesel common rail, 2) Pengetahuan pedagogis (pedagogical knowledge/PK) yaitu pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran, yang paling optimum sehingga siswa terjadi kenaikan daya kreativitas dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. 3) Pengetahuan teknologi (technological knowledge/TK) yaitu pengetahuan bagaiamana menggunakan teknologi digital. 4) Pengetahuan pedagogi dan materi (pedagogical content knowledge/PCK) yaitu gabungan pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran dengan proses dan strategi pembelajaran. 5) Pengetahuan teknologi dan materi (technological content knowledge/TCK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital dan pengetahuan bidang studi atau materi pembelajaran. 6) Pengetahuan tentang teknologi dan pedagogi (technological paedagogical knowledge/TPK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital dan pengetahuan mengenai proses dan strategi pembelajaran. 7) Pengetahuan tentang teknologi, pedagogi, dan materi (technological,

pedagogical, content knowledge/TPCK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital, pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran, pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran.


Menurut Mishra & Koesler (2007) Total PACKage atau biasa disebut TPACK merupakan suatu kerangka umum untuk memudahkan pembelajaran dalam tataran praktis. Pembelajaran dalam kompetensi keahlian dapat diutarakan dalam gambaran berikut : 1) Refleksi diri penguasaan aspek pedagogic pada abad 21, dengan memberikan arahan dan bimbingan pada salah satu mata pelajaran PMKR pada diesel common rail, guru diharapkan mampu membimbing dan mengarahkan pada mata pelajaran kompleks dan detail. 2) Penguasaan aspek teknologi, penguasaan aspek teknologi disini dititik beratkan pada metode penyampaian kepada peserta didik dan sejauh mana keefektifan perangkat pendukung tersebut. 3) Penguasaan materi pembelajaran pada diesel common rail juga diharuskan ada pada pendidik sehingga kedalaman materi dan penguasaan teknologi diharapkan menjadi bekal untuk peningkatan kemampuan pada peserta didik, 4) Prinsip belajar produktif pada peserta didik, ketersediaan perangkat pembelajaran pendukung seperti HP atupun Laptop, harus mampu diarahkan sehingga tidak rawan bermain game, serta penyajian verbal dan visual dalam video pembelajaran atau segmen-segmen kecil. 5) Pembelajaran system injeksi common rail diesel sangat kompleks dan kompetensi ini merupakan lanjutan dari diesel konvensional, unit kendaraan juga masih banyak yang belum tersedia, namun media pembelajaran yang sudah ada dimanfaatkan sebaik-baiknya. 6) Konten pembelajaran yang digunakan berupa video pembelajaran, PPT, LKPD, Modul, dan instrument penilaian yang dilakukan secara terarah dan terbimbing diharapkan dapat meningkatkan kompetensi keahian peserta didik dalam pembelajaran. 7) Eksplorasi penggunaan media yang bervariasi, dalam pembelajaran pendidik akan memberikan sejumlah instruksi kerja saat melaksanakan kegiatan mendiagnosis kerusakan system injeksi common rail diesel, disertai data pendukung, visual gambar, instruksi kerja, video pendukung dan langkah-langkah. Penerapan pada siswa dilihat pada gagasan imajinatif peserta didik dan tingkat eksplorasinya. Pembelajaran berbasis kelompok dan berbasis problem based learning sehingga diharapkan siswa memiliki pemahaman berbasis pengalaman dimana learning by doing dalam pembelajaran dirasakan memberikan efek yang baik, serta peserta didik mampu mengeksplorasi sumber, menalar, mengamati, menilai, menemukan dan memecahkan masalah pada pembelajaran kompetensi keahlian. 


Dengan rancangan pembelajaran tersebut diharapkan terjadi kenaikan signifikan dari peserta didik sehingga peran pembimbing atau guru dalam proses pembelajaran hanya sebagai pendamping, pelatih, pengkoordinir dapat dilaksanakan dengan baik sehingga terjadi peningkatan pada kompetensi. Guru juga harus bisa memberikan solusi atas berbagai masalah yang muncul sehingga kendala-kendala yang membuat movasi siswa menurun, hambatan peserta didik dalam pembelajaran dapat diminimalisir sehingga diharapkan memberikan efek yang baik pada pengembangan diri.


LihatTutupKomentar