JENIS JENIS NAFSU

Syaikh Nawawi dalam kitab Qathrul Ghaits mengutarakan bahwa nafsu itu ada tujuh tingkatan yang berlaku secara hirarkis.






                                                            JENIS JENIS NAFSU

 Syaikh Nawawi dalam kitab Qathrul Ghaits mengutarakan bahwa nafsu itu ada tujuh tingkatan yang berlaku secara hirarkis. 

Pertama, Nafsu Ammarah,  yakni nafsu yang dominan memerintah untuk melakukan kejahatan.  Allah menegaskan, "Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku." (QS Yusuf/12: 53).

Nafsu Ammarah, kata Syaikh Nawawi, tempatnya ada di dada. Tandanya kikir, tamak, dengki, bodoh, sombong, syahwat, dan marah.

Kedua, Nafsu Lawwamah,  tempatnya adalah hati. Tandanya suka mencela, bersenang-senang, menipu, bangga diri, suka gosip, riya, zalim, bohong dan lalai. Allah berfirman, "Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)." (QS  al-Qiyamah/75: 2).

Ketiga, Nafsu Mulhimah. Tempatnya ada di  sukma. Tanda-tandanya, suka sekali memberi, qana'ah, murah hati, rendah hati, selalu bertobat, sabar,  serta penuh tanggung jawab. 

Keempat, Nafsu Muthmainnah. Tempatnya ada di  nurani. Tanda-tanda manusia yang memiliki nafsu ini adalah pemurah, tawakal, rajin beribadah, penuh syukur, rela, dan merasa takut kepada Allah. Tentang nafsu ini, Allah berfirman, "Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.”  (QS. al-Fajr/89: 27-30).

Kelima, Nafsu Radhiyah. Nafsu ini bertempat pada bagian dalam nurani atau ada pada jantung. Tanda-tandanya, berbudi luhur, zuhud, ikhlas, apik (wara'), melatih diri dengan ibadah dan kesulitan), dan selalu menepati janji. 

Keenam, Nafsu Mardhiyah. Tempatnya adalah di bagian yang paling tersembunyi ke arah tengah ada. Tanda orang yang memiliki nafsu ini adalah berakhlak mulia, hanya mendedikasikan dirinya untuk Allah, lembut kepada semua makhluk, selalu berbuat kebaikan dan perbaikan, memaafkan segala kesalahan siapa saja, penuh cinta, dan condong memberi arah dan petunjuk seperti yang dikehendaki Allah.

Terakhir adalah Nafsu Kamilah atau nafsu yang sempurna. Tempatnya ada pada bagian yang lebih tersembunyi di tengah dada. Tanda pemilik nafsu ini adalah ilmul yaqin (memiliki keyakinan berdasar ilmu),  ainul yaqin (memiliki keyakinan berdasarkan ketajaman mata hati), dan haqqul yaqin (memiliki keyakinan sejati).


LihatTutupKomentar